Perkembangan teknologi
memang semakin lama semakin maju dan canggih. Salah satunya seperti media elaktronik
yang bernama Televisi.
Karena perkembangan
teknologi tersebut, sekarang banyaklah bermunculan operator-operator siaran televisi
berlangganan. Bahkan tak sedikit pula yang menawarkan jasa siaran televisi
kabel melalui jaringan internet. Selain daripada itu, sekarang banyak juga televisi
yang menggunakan parabola yang saat ini populer di kalangan masyarakat.
Namun sayangnya, anda harus mengeluarkan dana lebih untuk menggunakan teknologi canggih tersebut. Maka dari itu masih banyak pula masyarakat yang masih memilih untuk menggunakan Televisi Analog, karna lebih murah bahkan gratis tentunya.
Namun jika anda
menggunakan televisi analog seperti UHF atau VHF, tentu saja sering anda merasa
kesal jika anda sedang asyik menonton tiba-tiba layar kaca anda di penuhi
dengan semut dan suara televisi anda memudar.
Salahsatu penyebab
kerusakan tersebut adalah anda memilih antena dan memasang antena dengan cara
yang kurang tepat.
Berikut ini kami
memberikan Tips untuk anda dalam Memilih dan Memasang Antena TV dengan Cara
yang Efektif :
1.
Pilih antena deret
(Yagi) yang memiliki elemen lebih banyak atau panjang, karena dengan director
yang panjang akan di peroleh gain atau penguatan lebih besar. Selain itu
penembakan arah dari pemancar lebih tepat dan interferensi dari pantulan gedung
bertingkat atau bukit lebih sedikit mempengaruhinya. Yang menjadi favorit saya
antena UHF DX yang original (katanya impor Jepang), dari sisi ketepatan
resonansi dan bahannya yang benar berkualitas.
2.
Gunakan kabel coaxial 75 ohm yang memiliki loses (attenuation) daya kecil, contoh RG7 ,RG-6 dengan attenuation
sekitar 5 db/100 feet pada frekuensi 750Mhz, atau bahkan RG11dengan attenuation sekitar 3,6 db/100 feet (cuma repot masangnya
diameternya terlalu besar) . Kalau menyebut merek bolehlah Belden atau Kitani
(produk indonesia). Jika susah carinya atau terlalu mahal untuk dua merek
tersebut bisa anda cari kabel sejenis dari merek lain asalkan berkualitas bagus
(serabutnya rapat, diameter konduktor tengahnya 1 mm, konduktor tersebut benar2
dari tembaga asli bukan sepuhan). Untuk mengecek cukup anda kupas ujung kabel
tersebut konduktor tembaga serabut berwarna kuning kecoklatan, sedang konduktor
yang tengah dapat anda kikir atau kerok pakai gunting, jika tembaga asli warna
kuning kecoklatan sampai kedalam. Jika kabel tersebut hanya sepuhan kawat
pejalnya tengahnya bukan tembaga melainkan alumunium yang disepuh tembaga,
pasti dalamnya putih.
3.
Untuk panjang kabel
antara antena dan booster sebaiknya sekitar 1,5 meter tanpa adanya gulungan.
4.
Bila jarak pemancar
agak dekat dan penguatan daya RF terlalu besar anda bisa mengurangi trimpot UHF
Gain menjadi lebih kecil. Tapi bila jangkauanya jauh anda bisa atur pada posisi
maksimal.
5.
Tinggi antena maksimal
15 meter jangan lebih.
6.
Pastikan seluruh konektor
terhubung dengan sempurna dan benar(biasanya pengkabelan booster, antena di
sertakan petunjuknya).
7.
Gulungan sisa kabel
secara tidak langsung juga menurunkan daya RF meskipun kecil.
8.
Yang paling akhir
adalah menentukan arah antena yang tepat di mana pemancar berada, biasanya
untuk penerimaan yang jauh dari pemancar sudut deviasi menjadi lebih kecil.
Artinya sekelompok pemancar dari kota tertentu bila diterima dengan jarak yang
agak jauh masing-masing pemancar berada pada arah antena yang sama.
Tips
diatas mungkin sulit untuk dimengerti bukan ?
Jika
anda tidak mengerti dengan artikel yang kami berikan, kami akan menawarkan anda
bantuan.
Kami
memiliki produk-produk Antena TV dan teknisi-teknisi terbaik dalam bidangnya,
dan tentunya dengan Harga yang Murah dan juga Bergaransi.
Anda
berminat ???
Segera Hubungi Kami !!!
Sekian
Tips dari kami, semoga bermanfaat bagi anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar