Senin, 31 Maret 2014

Tips Memilih dan Memasang Antena TV dengan Cara yang Efektif

Perkembangan teknologi memang semakin lama semakin maju dan canggih. Salah satunya seperti media elaktronik yang bernama Televisi.

Karena perkembangan teknologi tersebut, sekarang banyaklah bermunculan operator-operator siaran televisi berlangganan. Bahkan tak sedikit pula yang menawarkan jasa siaran televisi kabel melalui jaringan internet. Selain daripada itu, sekarang banyak juga televisi yang menggunakan parabola yang saat ini populer di kalangan masyarakat.


Namun sayangnya, anda harus mengeluarkan dana lebih untuk menggunakan teknologi canggih tersebut. Maka dari itu masih banyak pula masyarakat yang masih memilih untuk menggunakan Televisi Analog, karna lebih murah bahkan gratis tentunya.
Namun jika anda menggunakan televisi analog seperti UHF atau VHF, tentu saja sering anda merasa kesal jika anda sedang asyik menonton tiba-tiba layar kaca anda di penuhi dengan semut dan suara televisi anda memudar.

Salahsatu penyebab kerusakan tersebut adalah anda memilih antena dan memasang antena dengan cara yang kurang tepat.

Berikut ini kami memberikan Tips untuk anda dalam Memilih dan Memasang Antena TV dengan Cara yang Efektif :

1.         Pilih antena deret (Yagi) yang memiliki elemen lebih banyak atau panjang, karena dengan director yang panjang akan di peroleh gain atau penguatan lebih besar. Selain itu penembakan arah dari pemancar lebih tepat dan interferensi dari pantulan gedung bertingkat atau bukit lebih sedikit mempengaruhinya. Yang menjadi favorit saya antena UHF DX yang original (katanya impor Jepang), dari sisi ketepatan resonansi dan bahannya yang benar berkualitas.

2.         Gunakan kabel coaxial 75 ohm yang memiliki loses (attenuation) daya kecil, contoh RG7 ,RG-6 dengan attenuation sekitar 5 db/100 feet pada frekuensi 750Mhz, atau bahkan RG11dengan attenuation sekitar 3,6 db/100 feet (cuma repot masangnya diameternya terlalu besar) . Kalau menyebut merek bolehlah Belden atau Kitani (produk indonesia). Jika susah carinya atau terlalu mahal untuk dua merek tersebut bisa anda cari kabel sejenis dari merek lain asalkan berkualitas bagus (serabutnya rapat, diameter konduktor tengahnya 1 mm, konduktor tersebut benar2 dari tembaga asli bukan sepuhan). Untuk mengecek cukup anda kupas ujung kabel tersebut konduktor tembaga serabut berwarna kuning kecoklatan, sedang konduktor yang tengah dapat anda kikir atau kerok pakai gunting, jika tembaga asli warna kuning kecoklatan sampai kedalam. Jika kabel tersebut hanya sepuhan kawat pejalnya tengahnya bukan tembaga melainkan alumunium yang disepuh tembaga, pasti dalamnya putih.

3.         Untuk panjang kabel antara antena dan booster sebaiknya sekitar 1,5 meter tanpa adanya gulungan.

4.         Bila jarak pemancar agak dekat dan penguatan daya RF terlalu besar anda bisa mengurangi trimpot UHF Gain menjadi lebih kecil. Tapi bila jangkauanya jauh anda bisa atur pada posisi maksimal.

5.         Tinggi antena maksimal 15 meter jangan lebih.

6.         Pastikan seluruh konektor terhubung dengan sempurna dan benar(biasanya pengkabelan booster, antena di sertakan petunjuknya).

7.         Gulungan sisa kabel secara tidak langsung juga menurunkan daya RF meskipun kecil.

8.         Yang paling akhir adalah menentukan arah antena yang tepat di mana pemancar berada, biasanya untuk penerimaan yang jauh dari pemancar sudut deviasi menjadi lebih kecil. Artinya sekelompok pemancar dari kota tertentu bila diterima dengan jarak yang agak jauh masing-masing pemancar berada pada arah antena yang sama.

Tips diatas mungkin sulit untuk dimengerti bukan ?
Jika anda tidak mengerti dengan artikel yang kami berikan, kami akan menawarkan anda bantuan.

Kami memiliki produk-produk Antena TV dan teknisi-teknisi terbaik dalam bidangnya, dan tentunya dengan Harga yang Murah dan juga Bergaransi.
Anda berminat ???


Sekian Tips dari kami, semoga bermanfaat bagi anda


Tidak ada komentar:

Posting Komentar